Rabu, 29 Oktober 2014

IDEALIS PEMIMPI

Ketika tangan lagi-lagi berkeliaran dengan seenaknya hingga menarik mata untuk membaca salah satu post teman di facebook. Dan dengan lanjang, jari telunjuk meloncat loncat di atas kucing elektrik alhasil saya terdampar di salah satu website http://www.ipersonic.net/id/16.html . Ada langkah-langkah yang harus saya lalui sampai pada akhirnya saya menemukan bahwa saya AISYAH SYAFIERA merupakan tipe orang yang Idealis Pemimpi. Chekidot yuk apa artinya !!!

Tipe Idealis Pemimpi sangat berhati-hati dan oleh karenanya tampak pemalu dan pendiam bagi orang lain. Mereka berbagi kehidupan emosional mereka yang kaya serta pendapat-pendapat kuat mereka dengan sedikit sekali orang. Namun orang sering keliru menilai mereka dingin dan pendiam. Mereka memiliki sistem nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang murni dan mulia yang menonjol di dalam diri mereka yang demi hal-hal itu mereka bersedia mengorbankan banyak hal. Joan of Arc atau Sir Galahad adalah contoh tipe kepribadian ini. Tipe Idealis Pemimpi selalu berusaha keras memperbaiki dunia. Mereka dapat sangat memikirkan orang lain dan melakukan banyak hal untuk mendukung mereka dan membela mereka. Mereka tertarik dengan sesama mereka, penuh perhatian dan murah hati terhadap mereka. Begitu antusiasme mereka akan suatu hal atau orang bangkit, mereka dapat menjadi pejuang yang tak kenal lelah.

Bagi tipe Idealis Pemimpi, hal-hal praktis tidak benar-benar penting. Mereka hanya menyibukkan diri dengan tuntutan-tuntutan harian yang duniawi saat benar-benar perlu. Mereka cenderung hidup sesuai dengan semboyan „yang jenius mengendalikan kekacauan“ – yang biasanya memang demikian sehingga biasanya mereka memiliki karir akademik yang gemilang. Mereka kurang tertarik dengan detail; mereka lebih suka melihat sesuatu secara keseluruhan. Ini artinya mereka masih memiliki pandangan menyeluruh yang baik ketika sesuatu mulai menjadi rumit. Namun demikian, sebagai akibatnya, sesekali dapat terjadi tipe Idealis Pemimpi melewatkan sesuatu yang penting. Karena mereka menyukai kedamaian, mereka cenderung tidak terang-terangan menunjukkan ketidakpuasan atau kejengkelan mereka melainkan memendamnya. Ketegasan bukan salah satu kekuatan mereka; mereka membenci konflik dan persaingan. Tipe Idealis Pemimpi lebih suka memotivasi orang lain dengan sifat ramah dan antusias mereka. Barangsiapa mendapatkan mereka sebagai atasan tidak akan pernah mengeluh kekurangan pujian.

Di tempat kerja, tipe Idealis Pemimpi adalah teman dan pasangan yang suka menolong dan setia, orang-orang yang memiliki integritas. Kewajiban sangat sakral bagi mereka. Perasaan orang lain penting bagi mereka dan mereka senang membuat orang lain bahagia. Mereka puas hanya dengan lingkaran kecil pertemanan; kebutuhan mereka akan kontak sosial tidak begitu menonjol karena mereka juga butuh banyak waktu untuk diri sendiri. Basa-basi kecil bukan keahlian mereka. Jika seseorang berharap berteman dengan mereka atau memiliki hubungan dengan mereka, orang itu harus mau berbagi dunia pemikiran mereka dan bersedia berpartisipasi dalam perbincangan mendalam. Jika Anda berhasil melakukan itu Anda akan dianugerahi dengan kemitraan yang luar biasa intensif dan kaya. Karena tuntutan-tuntutan mereka yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain, tipe kepribadian ini kadang-kadang menjejali hubungan dengan gagasan-gagasan romantis dan idealis hingga tingkat tertentu sehingga membuat pasangan merasa terbebani atau minder. Tipe Idealis Pemimpi tidak jatuh cinta dengan mabuk kepayang namun ketika mereka jatuh cinta mereka menginginkannya menjadi cinta sejati yang tak berkesudahan.

Minggu, 19 Oktober 2014

Bukan Tentang yang Tua yang Mengalah dan yang Muda yg Menerima Nasihat.

Siapa yang harus mengalah dan siapa yang harus diberi nasihat ?
Pertanyaan ini terlintas ketika ibu saya meminta saya menukar telur dadar dengan telur ceplok milik mas saya yang sedang sakit. Rasanya saya bisa meminta mas untuk mengalah karena saya seorang adik, tapi saya tidak ingin karena situasi yang mengharuskan saya untuk mengalah. Entah bagaimana dulu orang tua saya mendidik saya, yang jelas saya sangat bersyukur dengan apa yang mereka ajarkan kepada saya.
Biasanya mereka mengajari anak yang lebih tua selalu mengalah pada yang lebih muda, dan yang lebih muda harus menuruti apa yang dibilang oleh anak yang lebih tua. Saya jadi berfikir ini bukan tentang mengajarkan untuk mengalah terhadap adik, tapi ini akan menanamkan sikap pengecut pada diri kakak karena dia harus terus mengalah dan menanamkan sifat egois bagi adik. Begitu juga dengan memberi nasihat, seharusnya tidak selalu kakak yang harus memberi nasihat dan adik yang diberi nasihat. Karena dengan ini akan menimbulkan kesombongan kakak sehingga bisa saja dia merasa gengsi untuk menerima saran dari sang adik. Dan adik juga akan selalu bergantung pada nasehat kakak.
Seharusnya tidak ada kata selalu, karena kondisi akan menentukan siapa yang seharusnya mengalah dan siapa yang seharusnya di beri nasehat.
Mungkin inilah yang diajarkan orang tua saya kepada saya. Karena antara saya dan mas tidak ada yang selalu mengalah dan selalu diberi nasihat, semuanya sama. Pada kondisi tertentu saya harus mengalah dan begitu juga mas yang akan saya beri saran. Dan saya kagum dengan mas, dia tidak pernah meremehkan saran saya, dia akan menerima dan mempertimbangkannya.

Life Goes On

Pagi tadi pas nyuci tiba-tiba dapet berita kalau ayah salah satu sahabat meninggal. ya Tuhan rasanya langsung lemes dan nggak ada semangat buat nyuci. Yang ada dipikiran saya hanya tentang bagaimana keadaan sahabat saya itu. Sempat takut kalau saya akan kehilangan senyumnya, candaannya, kekonyolannya. Tapi saya tau dia gadis yang kuat, dan tetap akan seperti itu. Dia akan tetap kuat untuk mamanya, untuk adiknya, orang-orang yg menyayanginya, almarhum papanya, bahkan untuk dirinya sendiri. Dan aku, aku akan tetap berdoa untuknya.
Sempat berfikir betapa tidak adilnya Tuhan mengambil sesuatu yg kita sayangi dengan begitu mendadak. Tapi saya sadar bahwa saya lah yang egois, bagaimana saya bisa mengatakan Tuhan tidak adil kalau Tuhan mengambil milikNya. Sayalah yang terlalu egois untuk tetap ingin memiliki apa yang saya miliki, padahal saya tahu kepemilikan saya hanyalah semu belaka. Karena kepemilikan Tuhan lah yang mutlak. Tuhan berhak mengambil semuanya dari tangan kita. Meskipun itu meyakitkan tapi itulah yang akan terjadi.
Saya berfikir sejenak, bagaimana supaya tidak terlalu merasakan sakit ketika kepemilikan semu saya harus berakhir. Akhirnya saya menemukan kata-kata yang membuat saya menemukan jawabannya. Yeah, LIFE GOES ON. Sebagaimanapun keadaanmu, hidup terus berjalan tanpa memperdulikanmu. Jadi berdamailah dengan hidupmu, dengan takdirmu, dan dengan apapun yang mengelilingimu. Because life goes on with or without you.

Buat sahabat saya, tetap kuat, tabah, sabar. the beautiful plan will be created by God for you :) and I will always be with u {}

Jumat, 03 Oktober 2014

Hanyalah Seorang Pecundang

Ya saya hanyalah seorang pecundang yang selalu bersembunyi dari keramaian.
Terkadang saya rindu akan keramaian, tapi bukan keramaian yang membuat saya sepi. Entahlah keramaian semacam apa yang saya inginkan. Karena setiap menghadapi keramaian, saya justru tidak pernah menyatu dan berakhir dengan menjauh. Menurut saya hanya sepi yang membuat hati saya ramai. Itulah kenapa terkadang saya suka berdiam diri saat saya berada di keramaian. Bukan karena apa, tapi karena saya mencoba mencari keramaian saya sendiri bukan keramaian mereka.